Kilas
JAKARTA — Lapangan gas South Mahakam yang dikelola Total E&P Indonesie telah mulai produksinya sejak 25 Oktober 2012. Bahkan gas hasil produksinya langsung dialirkan ke terminal Senipah, sehari setelah produksi dimulai.
“Awal produksi yang berasal dari dua sumur gas ini memiliki tingkat produksi 100 MMSCFD,” kata juru bicara Total E&P Indonesie, Arividya Noviyanto, akhir pekan lalu. Diharapkan produksi dari lapangan South Mahakam itu mencapai rata-rata 69 ribu barel setara minyak per hari pada akhir 2013.
Total menyatakan akan terus berinvestasi guna menahan laju penurunan produksi migas di Blok Mahakam yang terjadi sejak 2011. Blok tersebut telah melewati masa puncak produksi pada 2005 – 2011. “Pengeluaran kami untuk berbagai kegiatan investasi, seperti pemasangan platform, pengeboran sumur, dan lain-lain mencapai US$ 2,5 miliar pada 2012,” kata Arividya.
Kontrak bagi hasil Total di Blok Mahakam ini akan berakhir pada 2017. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Rudi Rubiandini menyatakan bahwa pemerintah tak akan memperpanjang kontrak Total. Selanjutnya, Pertamina yang akan ditunjuk sebagai operatornya.
Namun Rudi meminta lima tahun setelah Blok Mahakam dikembalikan, Total tetap menjadi operator sementara guna menjaga produksi. “Pertamina akan menjadi pemegang saham mayoritas, minimal 51 persen atau maksimal 70 persen,” katanya. BERNADETTE CHRISTINA
bheleque 
Posted on November 5, 2012
0